Ngomong-ngomong tentang sepak terjang dunia perkuliahan,pasti yang namanya kuliah gak pernah lepas dari seabrek tugas yang mesti digarap.Dan ini yang terkadang membuat kebanyakan mahasiswa/i ngomel-ngomel atau mencak-mencak gak jelas.Sepertinya tugas kuliah menjadi momok yang “angker” buat mahasiswa/i.Karena mungkin tugas yang diberikan belum sepenuhnya dimengerti atau yang lebih parahnya memang males buat ngerjain tugas (hahahaha).Mungkin juga ini adalah kebijakan dunia pendidikan di kampus yang mau gak mau,ikhlas gak ikhlas,terima gak terima,yaaa...harus diterima dengan lapang dada dan mesti dikerjakan,TITIK...!!!Tujuannya tidak lain dan tidak bukan demi mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara (Dahsyaaatt...!!!).
Pada suatu kesempatan,Bapak Ketut Suardika, SE.,MM,dosen pengajar mata kuliah Pengantar Pariwisata,dosen yang selalu menekankan pentingnya kemandirian berwirausaha dan menjadi pengusaha muda ini memang namanya sudah gak asing di seantero kampus gue,memberikan tugas kepada seisi kelas (waktu itu gue baru semester II),untuk membuat makalah tentang objek pariwisata yang ada di Bali.Secara berkelompok,terdiri dari 4-7 orang.Seketika suasana kelas yang tadinya rame berubah jadi lebih rame mirip seperti orang yang lagi demo di depan pasar.Karena teman-teman yang lain pada sibuk mencari teman untuk diajak bergabung dalam kelompok.Syukurnya,gue gak terlalu susah untuk mencari teman kelompok,karena gue biasanya selalu kompak untuk berkelompok dengan sahabat-sahabat gue yang unyu-unyu.Mereka adalah : Anna,Era,Dwi dan Dedy.Pada saat diskusi,sempat terjadi kebingungan untuk mencari objek pariwisata mana yang akan kami kunjungi.
“Gimana kalo kita observasi ke objek wisata Desa Tenganan??” Anna mulai
menawari.
“Tenganan??dimana Desa Tenganan??Objek wisata apa itu??” Gue bertanya dengan bego nya.
“Adoohh...Loe diem di Bali tapi gak tau Desa Tenganan??” Anna mulai berceramah.
“Desa Tenganan itu,salah satu desa yang ada di daerah Karangasem,Desa yang masih mempertahankan adat aslinya yang eksotik” Anna mencoba menjelaskan.
Era,Dwi dan Deddy juga mencoba memberikan masukan dan pada akhirnya mereka juga setuju untuk ikutan observasi ke Desa Tenganan.
“Oke...Kalo emang tujuannya kesana,gue pengen konsep presentasi kita nanti berformat video,gimana?? Supaya lebih menarik” gue mengusulkan.
Anna,Dwi,Era dan Deddy : “Okee...Setujuuuu...!!!”
Setelah menentukan tanggal dan hari baik buat observasi demi merealisasikan tugas kelompok kami,kami pun sepakat untuk berkumpul di kos nya Era dan Dwi.Semua teman-teman udah pada kumpul,cuma gue makhluk satu-satunya yang belum nongol dari sarangnya.Dari perjanjian berangkat jam 8 pagi,kami pun akhirnya sukses berangkat jam 08.30.Ini diakibatkan ulah gue yang telat kumpul,alhasil sudah dapat ditebak,gue jadi bulan-bulanan ceramah dan omelan dari teman-teman gue yang udah hampir mateng nungguin kemunculan gue yang emang lamaa banget.Tapi tak apalah yang penting jadi berangkat (hehehe).
Kelompok kami sebernya ada 5 orang,tapi kami berangkat ber 6 dengan ditemani satu gadis cantik,elok,rupawan nan mempesona yang kelak gosipnya akan menjadi pendamping hidupnya dedy,tapi seiring berjalannya waktu ternyata gosip itu tidak benar (hahaha).Dialah Eva,cewek cantik berwajah mungil nan keibuan ini,bertugas sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit ternama di daerah Singaraja dengan senang hati menemani observasi kami kali ini,walaupun senang hati nya mendapatkan paksaan dari sang calon kakak iparnya sendiri,yaitu Anna.
Perjalanan kami kali ini ke desa Tenganan memempuh jarak kurang lebih sekitar 104 Km atau selama 2,5 – 3 jam dari Singaraja,tempat tinggal kami.Kami berangkat dengan mengendarai mobil yang dikemudikan oleh dedy (Entah dari mana tuh anak dapet mobil).Kami melewati jalur Kintamani yang dianggap Dedy rute paling dekat untuk sampai ke tujuan.Selama perjalanan,mata kami dimanjakan dengan pemandangan alam yang menakjubkan,pepohonan dan bukit tinggi menjulang yang sungguh indah.Dan ketika kami sampai di puncak,pemandangan pantai Buleleng yang luas pun terlihat dengan jelas,menambah decak kagum akan lukisan alam sang pencipta.Kami juga sempat singgah di kawasan wisata Kintamani,tepatnya di tempat yang disebut Penelokan (Dalam bahasa Bali berarti tempat untuk melihat-lihat).
Dari Penelokan kami bisa menyaksikan pemandangan yang gak kalah menakjubkan.Kombinasi antara Gunung Batur beserta hamparan bebatuan hitam dengan Danau Batur yang berbentuk bulan sabit berwarna biru di sebuah kaldera yang oleh wisatawan dikatakan sebagai kaldera terindah di dunia.Ditempat ini juga kami sempat eksis dan narsis berfoto untuk dijadikan kenangan.Penelokan ini juga sudah mempunyai infrastruktur yang cukup memadai sebagai tempat wisata,seperti penginapan maupun restoran.
Eksis dan narsis dengan latar pemandangan gunung dan danau Batur-Kintamani...Seruuu nya kebangetan!!!
menawari.
“Tenganan??dimana Desa Tenganan??Objek wisata apa itu??” Gue bertanya dengan bego nya.
“Adoohh...Loe diem di Bali tapi gak tau Desa Tenganan??” Anna mulai berceramah.
“Desa Tenganan itu,salah satu desa yang ada di daerah Karangasem,Desa yang masih mempertahankan adat aslinya yang eksotik” Anna mencoba menjelaskan.
Era,Dwi dan Deddy juga mencoba memberikan masukan dan pada akhirnya mereka juga setuju untuk ikutan observasi ke Desa Tenganan.
“Oke...Kalo emang tujuannya kesana,gue pengen konsep presentasi kita nanti berformat video,gimana?? Supaya lebih menarik” gue mengusulkan.
Anna,Dwi,Era dan Deddy : “Okee...Setujuuuu...!!!”
Setelah menentukan tanggal dan hari baik buat observasi demi merealisasikan tugas kelompok kami,kami pun sepakat untuk berkumpul di kos nya Era dan Dwi.Semua teman-teman udah pada kumpul,cuma gue makhluk satu-satunya yang belum nongol dari sarangnya.Dari perjanjian berangkat jam 8 pagi,kami pun akhirnya sukses berangkat jam 08.30.Ini diakibatkan ulah gue yang telat kumpul,alhasil sudah dapat ditebak,gue jadi bulan-bulanan ceramah dan omelan dari teman-teman gue yang udah hampir mateng nungguin kemunculan gue yang emang lamaa banget.Tapi tak apalah yang penting jadi berangkat (hehehe).
Kelompok kami sebernya ada 5 orang,tapi kami berangkat ber 6 dengan ditemani satu gadis cantik,elok,rupawan nan mempesona yang kelak gosipnya akan menjadi pendamping hidupnya dedy,tapi seiring berjalannya waktu ternyata gosip itu tidak benar (hahaha).Dialah Eva,cewek cantik berwajah mungil nan keibuan ini,bertugas sebagai perawat di salah satu Rumah Sakit ternama di daerah Singaraja dengan senang hati menemani observasi kami kali ini,walaupun senang hati nya mendapatkan paksaan dari sang calon kakak iparnya sendiri,yaitu Anna.
Perjalanan kami kali ini ke desa Tenganan memempuh jarak kurang lebih sekitar 104 Km atau selama 2,5 – 3 jam dari Singaraja,tempat tinggal kami.Kami berangkat dengan mengendarai mobil yang dikemudikan oleh dedy (Entah dari mana tuh anak dapet mobil).Kami melewati jalur Kintamani yang dianggap Dedy rute paling dekat untuk sampai ke tujuan.Selama perjalanan,mata kami dimanjakan dengan pemandangan alam yang menakjubkan,pepohonan dan bukit tinggi menjulang yang sungguh indah.Dan ketika kami sampai di puncak,pemandangan pantai Buleleng yang luas pun terlihat dengan jelas,menambah decak kagum akan lukisan alam sang pencipta.Kami juga sempat singgah di kawasan wisata Kintamani,tepatnya di tempat yang disebut Penelokan (Dalam bahasa Bali berarti tempat untuk melihat-lihat).
Dari Penelokan kami bisa menyaksikan pemandangan yang gak kalah menakjubkan.Kombinasi antara Gunung Batur beserta hamparan bebatuan hitam dengan Danau Batur yang berbentuk bulan sabit berwarna biru di sebuah kaldera yang oleh wisatawan dikatakan sebagai kaldera terindah di dunia.Ditempat ini juga kami sempat eksis dan narsis berfoto untuk dijadikan kenangan.Penelokan ini juga sudah mempunyai infrastruktur yang cukup memadai sebagai tempat wisata,seperti penginapan maupun restoran.
Eksis dan narsis dengan latar pemandangan gunung dan danau Batur-Kintamani...Seruuu nya kebangetan!!!
 |
| Senyum itu ibadah... |
 |
| Hey ladies...Tunjukkan pesonamu..!!! |
 |
| Foto saat gue bingung mau pake pose apa?Tapi latarnya itu loh,KEREN..! |
0 komentar:
Posting Komentar