Home » » Festival Bukan Sembarang Festival (Part II)

Festival Bukan Sembarang Festival (Part II)

Penampilan adek-adek team junior yang gak kalah "Menggilanya"
Dalam perjalanannya,gak gampang sebenernya buat nyatuin temen-temen agar bisa kumpul bareng buat latihan,karena kesibukan dan lain hal.Sama juga yang dirasain sama adek-adek junior kami,gak gampang dalam memilih siapa aja yang masuk untuk menjadi personil team junior.Karena semuanya juga pengen ikut jadi personil team,demi suatu kebanggan bisa tampil di ajang tahunan Festival Bedug.Bagi mereka,tampil di ajang festival ini,sama bangganya seperti suatu negara yang bisa tampil di ajang piala dunia (Sangar yaaa??hihihi).Tapi sayangnya gak semua bisa ikut serta,harus ada yang dipilih untuk bisa masuk ke dalam team junior.Setelah menyaring dan mengaudisi secara ketat (Seketat kaos stoking),akhirnya terbentuklah formasi team junior dengan personil 12 orang : 

Helmi              : Sebagai Pemukul Tumbuk

Sahid               : Sebagai Pemukul Bedug

Oma                : Sebagai Pemukul Bedug

Bayu                : Sebagai Pemukul Bedug

Fahmi              : Sebagai Pemukul Rebana

Rijal                 : Sebagai Pemukul Rebana

Aden               : Sebagai Pemukul Rebana

Reza                : Sebagai Pemukul Rebana

Aldi                 : Sebagai Pemukul Rebana

Fadhil              : Sebagai Vokal Utama

Fito                  : Sebagai Back. Vokal 1

Amin               : Sebagai Back. Vokal 2

Latihan rutin terus kami jalani,bareng team junior yang juga penuh semangat.Biasanya gue menginstruksikan sama adek-adek junior buat latihan sekitar jam setengah 9 malem.Kadang latihan juga digeber siang hari selepas mereka pulang sekolah.Hal ini dilakuin karena beberapa personil belum juga lancar dalam memainkan alat musik dan banyak yang lupa alunan instrument yang udah dilatih bareng.

Tapi,singkat kata,singkat cerita dan dengan sesingkat-singkatnya,setelah melewati detik,menit,hari dan minggu gue bareng temen-temen dan juga adek-adek team junior,bersama dalam “karantina” di base camp berukuran kurang lebih sekitar 3x4 meter (Kurang lebih ya,karena gue sendiri gak pernah ngukur,hehehe) letaknya tepat di lantai 3 Masjid Ar-Rasyid untuk intens berlatih,maka tibalah hari H.Emang waktu cepet banget berlalu.And it’s time to Festival Musik Bedug Tradisional dan Gema Takbir begin. Kami (baca : gue dan temen-temen) udah siap untuk bersaing dengan team peserta dari perwakilan remaja masjid lainnya untuk memperebutkan 6 tempat sebagai team terbaik yang berhak untuk melaju ke babak final malam harinya.Tapi sebelumnya semua team peserta harus melewati babak penyisihan terlebih dahulu yang dimulai dari siang sampe sore hari.Tepat sekitar jam 11 siang babak penyisihan dimulai,kebetulan team gue mendapatkan no undi 16.Di babak penyisihan setiap team peserta diberi durasi waktu 7 menit untuk tampil diatas panggung,unjuk aksi dan keterampilan serta kreativitas dalam “meracik” aransemen dan memainkan alat musik.

       Sebenernya team dari Remaja Masjid Ar-Rasyid mengirimkan 2 wakilnya,yaitu team junior dan senior.Team Junior berisi talenta-talenta dari beberapa santri Masjid Ar-Rasyid,rata-rata usia sekolah,dari 13-17 tahun.Sedangkan team senior diisi oleh orang-orang yang multitalenta usia kuliah dan bekerja.Contohnya aja ne yaa…Seperti oki,temen gue ini,selain mampu berkomunikasi secara gak wajar,dia juga mahir maen ps 2 dan ps 3 dengan sangat baik.Hamdan,yang wajah dan rambutnya ini mirip kayak naruto,mampu membuat temen-temennya ketawa terpingkal-pingkal dengan celotehan gak jelasnya serta mampu kentut dengan durasi yang lama dan mengeluarkan aroma yang sangat menyengat indera penciuman (semoga yang bersangkutan gak sempet baca tulisan gue,hehehe).Kalo Iwan,selain punya bentuk tubuh yang proporsional dia juga selalu eksis dengan gaya foto bibir mencucu kayak ikan pari dan punya bentuk kaki yang luar biasa indahnya,seindah bentuk ikan koi.Lah…Gue sendiri bingung,multitalenta apa yang gue punya,malah gue ngerasa gue banyak kekurangannya. Mungkin kekurangan gue cuma satu,enggak punya kelebihan (hehehe).

        Jumlah peserta yang mengikuti festival tahun itu sebanyak 22 team dari beberapa perwakilan Remaja Masjid dan Komunitas yang ada di Kabupaten Buleleng.Festival Musik Bedug Tradisional dan Gema Takbir ini diadakan pada tanggal     dan bertempat di Ex.Pelabuhan Buleleng.Walopun babak penyisihan dimulai pada siang hari,tapi antusiasme masyarakat untuk menyaksikan dan mendukung team kesayangannya tetep membara meski terik mentari siang itu lumayan menyengat.Sorak sorai masing-masing pendukung team terus bergema,gak brasa capek meski keringet mulai bercucuran,rasanya pantang mundur dukung team yang dibela untuk ngasih semangat.

        Karena team Remaja Masjid Ar-Rasyid ketiban No undi 15 dan 16 otomatis gue dan temen-temen perform pada tengah hari,ketika matahari ada di atas kepala menjorok ke barat.Dan itu adalah waktu dimana panas matahari makin menyebul dan “mencubit” kulit.Setelah adik-adik dari team junior tampil,tibalah saatnya team senior bersiap naik ke atas panggung yang digawangi oleh Gue,Nanda,Hamdan,Oki,Rifki,Iwan,Achir,Arif,Dian,Wahid dan kholik.Tepat jam 2 siang,dengan kostum putih-putih dibalut dengan sorban di kepala ala para wali pada zaman dulu, kami pun tampil di babak penyisihan.Gak tau kenapa,gue akui siang itu penampilan kami emang kurang memuaskan.Banyak terjadi miss komunikasi,pukulan yang agak sedikit berantakan,ditambah chemistry yang masih luntang lantung antara suara alat musik yang satu dengan alat musik yang lainnya,sound yang  kurang maksimal,menjadikan aransemen yang kami buat,sukses jadi “kacau balau”.Mungkin ini terjadi karena gue dan temen-temen belum makan siang,ritme pukulan yang masih belum hafal,lemes akibat nunggu giliran tampil yang lama,ngantuk yang mendera,belum lagi panasnya cuaca membuat panggung serasa jadi seperti oven yang membuat kami sebentar lagi akan mateng dan siap dihidangkan.

         Dengan keyakinan tinggi dan tanpa memperdulikan “Badai Cobaan” yang menghampiri, kami berusaha tampil all out demi bisa masuk ke babak final dan bisa merealisasikan harapan untuk jadi team terbaik yang menggondol piala bergilir.Harapan itu semakin membuncah ketika gue liat semangat temen-temen gak ada yang pudar.Hamdan,Oki,Rifki  terus beraksi dengan rebananya walopun harus plonga plongo saling lirik sebagai cara berkomunikasi agar harmonisasi aransemennya gak makin “ngelantur”.Iwan,Achir dan arif masih terus memukul bedugnya dengan sisa tenaga yang dimilikinya sambil sesekali mereka saling bertautan mata,saling memandang satu sama lain agar menjaga tempo pukulan.Nanda juga gue perhatiin terus memainkan ketukan kentungannya dan selalu cengar cengir gak jelas.Jangan-jangan dia kesambet setan kesiangan lagi??(aahh…itu hanya pikiran goblog gue).Dian,Wahid dan juga kholik masih anteng duduk manis di barisan depan sambil terus bertakbir seolah-olah kalimat takbir itu menjadi suntikan imunitas supaya kami tampil diatas panggung gak loyo,gak patah semangat dan terus berjuang sampe titik darah penghabisan (wuiidiihh…!!!).

        7 menit yang “mencekam” diatas panggung telah berhasil dilalui. Secara keseluruhan penampilan kami gak terlalu jelek-jelek amat.Masih tertata dengan konsep aransemen musik yang kami buat pada saat latihan.Sehabis tampil,gue dan temen-temen yang lain mencari tempat teduh untuk beristirahat sejenak sambil ngobrol-ngobrol Sekaligus mengkoreksi kesalahan apa yang harusnya diperbaiki.Dan gue juga baru tau ternyata Dian,vokalis utama sedang berpuasa ditengah usahanya tampil bersama temen-temen untuk membawa team Remaja Masjid Ar-Rasyid menjadi yang terbaik (salut gue sama loe bray…).Rasa capek,ngantuk,kelaparan,dan  was-was tampak dari raut wajah temen-temen.Perasaan gagal masuk ke babak final menghantui gue,mengingat penampinalan di babak penyisihan yang kurang memuaskan.Tapi,semua berdo’a,pasrah dan berharap mendapatkan keputusan yang membahagiakan dari dewan juri nanti pada saat pengumuman.

Sekitar 2 jam,gue dan temen-temen nungguin hasil pengumuman dengan rasa penasaran,bertanya-tanya dalam hati “kira-kira team Remaja Masjid Ar-Rasyid” masuk final gak yaa…

To be continued….

Cewek yang satu ini pasti selalu nongol (Hehehe)

Inilah kumpulan girlsband yang jadi pendukung setia

Nah...Kalo yang ini kumpulan boyband kadaluarsa (Hahaha)

Aksi adek-adek team junior

Gue dan temen-temen saat diatas panggung

Babak penyisihan : Panasnya...Buat kami hampir mateng

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Membaca Itu Asik | Makin Banyak Tau
Copyright © 2014. Merekam Jejak Hidup Lewat Tulisan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger