Penampilan adek-adek team junior yang gak kalah "Menggilanya" |
Dalam perjalanannya,gak
gampang sebenernya buat nyatuin temen-temen agar bisa kumpul bareng buat
latihan,karena kesibukan dan lain hal.Sama juga yang dirasain sama adek-adek
junior kami,gak gampang dalam memilih siapa aja yang masuk untuk menjadi
personil team junior.Karena semuanya juga pengen ikut jadi personil team,demi
suatu kebanggan bisa tampil di ajang tahunan Festival Bedug.Bagi mereka,tampil
di ajang festival ini,sama bangganya seperti suatu negara yang bisa tampil di
ajang piala dunia (Sangar yaaa??hihihi).Tapi sayangnya gak semua bisa ikut
serta,harus ada yang dipilih untuk bisa masuk ke dalam team junior.Setelah
menyaring dan mengaudisi secara ketat (Seketat kaos stoking),akhirnya
terbentuklah formasi team junior dengan personil 12 orang :
Helmi : Sebagai Pemukul Tumbuk
Sahid : Sebagai Pemukul Bedug
Oma : Sebagai Pemukul Bedug
Bayu : Sebagai Pemukul Bedug
Fahmi : Sebagai Pemukul Rebana
Rijal : Sebagai Pemukul Rebana
Aden : Sebagai Pemukul Rebana
Reza : Sebagai Pemukul Rebana
Aldi : Sebagai Pemukul Rebana
Fadhil : Sebagai Vokal Utama
Fito : Sebagai Back. Vokal 1
Amin : Sebagai Back. Vokal 2
Latihan
rutin terus kami jalani,bareng team junior yang juga penuh semangat.Biasanya
gue menginstruksikan sama adek-adek junior buat latihan sekitar jam setengah 9
malem.Kadang latihan juga digeber siang hari selepas mereka pulang sekolah.Hal
ini dilakuin karena beberapa personil belum juga lancar dalam memainkan alat
musik dan banyak yang lupa alunan instrument yang udah dilatih bareng.
Tapi,singkat
kata,singkat cerita dan dengan sesingkat-singkatnya,setelah melewati detik,menit,hari
dan minggu gue bareng temen-temen dan juga adek-adek team junior,bersama dalam “karantina”
di base camp berukuran kurang lebih sekitar 3x4 meter (Kurang lebih ya,karena
gue sendiri gak pernah ngukur,hehehe) letaknya tepat di lantai 3 Masjid
Ar-Rasyid untuk intens berlatih,maka tibalah hari H.Emang waktu cepet banget
berlalu.And it’s time to Festival Musik Bedug Tradisional dan Gema Takbir
begin. Kami (baca : gue dan temen-temen) udah siap untuk bersaing dengan team
peserta dari perwakilan remaja masjid lainnya untuk memperebutkan 6 tempat
sebagai team terbaik yang berhak untuk melaju ke babak final malam harinya.Tapi
sebelumnya semua team peserta harus melewati babak penyisihan terlebih dahulu
yang dimulai dari siang sampe sore hari.Tepat sekitar jam 11 siang babak
penyisihan dimulai,kebetulan team gue mendapatkan no undi 16.Di babak
penyisihan setiap team peserta diberi durasi waktu 7 menit untuk tampil diatas
panggung,unjuk aksi dan keterampilan serta kreativitas dalam “meracik”
aransemen dan memainkan alat musik.
Sebenernya team dari Remaja Masjid Ar-Rasyid mengirimkan
2 wakilnya,yaitu team junior dan senior.Team Junior berisi talenta-talenta dari
beberapa santri Masjid Ar-Rasyid,rata-rata usia sekolah,dari 13-17
tahun.Sedangkan team senior diisi oleh orang-orang yang multitalenta usia
kuliah dan bekerja.Contohnya aja ne yaa…Seperti oki,temen gue ini,selain mampu
berkomunikasi secara gak wajar,dia juga mahir maen ps 2 dan ps 3 dengan sangat
baik.Hamdan,yang wajah dan rambutnya ini mirip kayak naruto,mampu membuat
temen-temennya ketawa terpingkal-pingkal dengan celotehan gak jelasnya serta
mampu kentut dengan durasi yang lama dan mengeluarkan aroma yang sangat
menyengat indera penciuman (semoga yang bersangkutan gak sempet baca tulisan
gue,hehehe).Kalo Iwan,selain punya bentuk tubuh yang proporsional dia juga
selalu eksis dengan gaya foto bibir mencucu kayak ikan pari dan punya bentuk
kaki yang luar biasa indahnya,seindah bentuk ikan koi.Lah…Gue sendiri bingung,multitalenta
apa yang gue punya,malah gue ngerasa gue banyak kekurangannya. Mungkin
kekurangan gue cuma satu,enggak punya kelebihan (hehehe).
Jumlah peserta yang mengikuti festival tahun itu sebanyak
22 team dari beberapa perwakilan Remaja Masjid dan Komunitas yang ada di
Kabupaten Buleleng.Festival Musik Bedug Tradisional dan Gema Takbir ini
diadakan pada tanggal dan bertempat
di Ex.Pelabuhan Buleleng.Walopun babak penyisihan dimulai pada siang hari,tapi
antusiasme masyarakat untuk menyaksikan dan mendukung team kesayangannya tetep
membara meski terik mentari siang itu lumayan menyengat.Sorak sorai
masing-masing pendukung team terus bergema,gak brasa capek meski keringet mulai
bercucuran,rasanya pantang mundur dukung team yang dibela untuk ngasih
semangat.
Karena team Remaja Masjid Ar-Rasyid ketiban No undi 15
dan 16 otomatis gue dan temen-temen perform pada tengah hari,ketika matahari
ada di atas kepala menjorok ke barat.Dan itu adalah waktu dimana panas matahari
makin menyebul dan “mencubit” kulit.Setelah adik-adik dari team junior
tampil,tibalah saatnya team senior bersiap naik ke atas panggung yang digawangi
oleh Gue,Nanda,Hamdan,Oki,Rifki,Iwan,Achir,Arif,Dian,Wahid dan kholik.Tepat jam
2 siang,dengan kostum putih-putih dibalut dengan sorban di kepala ala para wali
pada zaman dulu, kami pun tampil di babak penyisihan.Gak tau kenapa,gue akui
siang itu penampilan kami emang kurang memuaskan.Banyak terjadi miss komunikasi,pukulan
yang agak sedikit berantakan,ditambah chemistry yang masih luntang lantung
antara suara alat musik yang satu dengan alat musik yang lainnya,sound
yang kurang maksimal,menjadikan
aransemen yang kami buat,sukses jadi “kacau balau”.Mungkin ini terjadi karena
gue dan temen-temen belum makan siang,ritme pukulan yang masih belum hafal,lemes
akibat nunggu giliran tampil yang lama,ngantuk yang mendera,belum lagi panasnya
cuaca membuat panggung serasa jadi seperti oven yang membuat kami sebentar lagi
akan mateng dan siap dihidangkan.
Dengan keyakinan tinggi dan tanpa memperdulikan “Badai
Cobaan” yang menghampiri, kami berusaha tampil all out demi bisa masuk ke babak
final dan bisa merealisasikan harapan untuk jadi team terbaik yang menggondol
piala bergilir.Harapan itu semakin membuncah ketika gue liat semangat
temen-temen gak ada yang pudar.Hamdan,Oki,Rifki terus beraksi dengan rebananya walopun harus
plonga plongo saling lirik sebagai cara berkomunikasi agar harmonisasi
aransemennya gak makin “ngelantur”.Iwan,Achir dan arif masih terus memukul
bedugnya dengan sisa tenaga yang dimilikinya sambil sesekali mereka saling
bertautan mata,saling memandang satu sama lain agar menjaga tempo pukulan.Nanda
juga gue perhatiin terus memainkan ketukan kentungannya dan selalu cengar
cengir gak jelas.Jangan-jangan dia kesambet setan kesiangan lagi??(aahh…itu
hanya pikiran goblog gue).Dian,Wahid dan juga kholik masih anteng duduk manis
di barisan depan sambil terus bertakbir seolah-olah kalimat takbir itu menjadi
suntikan imunitas supaya kami tampil diatas panggung gak loyo,gak patah
semangat dan terus berjuang sampe titik darah penghabisan (wuiidiihh…!!!).
7 menit yang “mencekam” diatas panggung telah berhasil
dilalui. Secara keseluruhan penampilan kami gak terlalu jelek-jelek amat.Masih
tertata dengan konsep aransemen musik yang kami buat pada saat latihan.Sehabis
tampil,gue dan temen-temen yang lain mencari tempat teduh untuk beristirahat
sejenak sambil ngobrol-ngobrol Sekaligus mengkoreksi kesalahan apa yang
harusnya diperbaiki.Dan gue juga baru tau ternyata Dian,vokalis utama sedang
berpuasa ditengah usahanya tampil bersama temen-temen untuk membawa team Remaja
Masjid Ar-Rasyid menjadi yang terbaik (salut gue sama loe bray…).Rasa
capek,ngantuk,kelaparan,dan was-was
tampak dari raut wajah temen-temen.Perasaan gagal masuk ke babak final
menghantui gue,mengingat penampinalan di babak penyisihan yang kurang
memuaskan.Tapi,semua berdo’a,pasrah dan berharap mendapatkan keputusan yang
membahagiakan dari dewan juri nanti pada saat pengumuman.
Sekitar 2 jam,gue dan temen-temen nungguin hasil pengumuman dengan rasa penasaran,bertanya-tanya dalam hati “kira-kira team Remaja Masjid Ar-Rasyid” masuk final gak yaa…
To be continued….
Cewek yang satu ini pasti selalu nongol (Hehehe) |
Inilah kumpulan girlsband yang jadi pendukung setia |
Nah...Kalo yang ini kumpulan boyband kadaluarsa (Hahaha) |
Aksi adek-adek team junior |
Gue dan temen-temen saat diatas panggung |
Babak penyisihan : Panasnya...Buat kami hampir mateng |
0 komentar:
Posting Komentar