Home » » Festival Bukan Sembarang Festival (Part III)

Festival Bukan Sembarang Festival (Part III)

Narsis duluuuu...!!! Sesaat setelah penampilan di babak penyisihan
Tapi akhirnya rasa capek,lapar ngantuk,keram,kesemutan,pegel linu,rematik,asam urat,darah tinggi,semuanya terbayar lunas,tuntas saat panitia mengumumkan kalo team dari Remaja Masjid Ar-Rasyid jadi nama terakhir yang disebutkan panitia masuk ke dalam 6 team terbaik yang berhak tampil di babak final pada malam harinya untuk memperebutkan juara 1,2,3 dan harapan 1,2 dan 3.Belum kelar kebahagiaan yang kami rasakan,atas keberhasilan team menembus babak final.Dari kejauhan gue denger sayup-sayup suara panitia dengan pengeras suaranya,mengumumkan tentang ketentuan lomba buat team yang masuk babak final,yaitu masing-masing peserta diberikan waktu selama 15 menit untuk tampil diatas panggung.Dan ini yang ngebuat kami seperti diseruduk kebo galau karena diputusin pasangannya (Malah gak nyambung).

Ada yang ngomel-ngomel gak jelas,ada yang garuk-garuk kepala,ada juga yang beli camilan di warung sebelah.Semua ekspresi gak jelas ini dirasakan sebagai tanda kurang puas terhadap keputusan panitia yang menambah durasi waktu kepada tiap team peserta yang akan tampil di babak final.Karena jauh hari sebelum lomba dimulai,gak ada aturan yang ngebahas di dalam rapat atau technical meeting tentang penambahan durasi tampil di babak final.Dan jelas ini sangat disayangkan oleh para peserta.Bagaimana enggak,kebanyakan peserta udah capek-capek latihan buat nyesuaiin waktu yang ditetapkan oleh panitia sebelumnya.Yaitu,7 menit pada babak penyisihan,dan 10 menit pada babak final.Jelas ini akan memakan waktu latihan ekstra untuk nyesuaiin lagi dengan durasi waktu 15 menit yang dirubah panitia secara tiba-tiba.Jika lebih 15 menit,nilai akan dikurangi.

Gak mau larut dalam perdebatan panjang masalah durasi waktu,kami memutuskan untuk bergegas pulang dan kembali ke base camp tempat latihan untuk berlatih dan membahas aransemen yang pas demi mendapatkan racikan irama dan penampilan terbaik yang akan kami tampilkan.1 jam udah berlalu,tapi kami masih berkutat dengan perbaikan aransemen yang akan dibawakan pada babak final malam harinya.Belum lagi bahas masalah kostum yang mau dipake,apakah pake kostum ala power ranger,wiro sableng,ultramen ataukah kostum superman yang tingkat ciri khasnya selalu diinget sepanjang jaman,kostum dengan celana dalam diluar??(Halah).

Masih dalam suasana genting di ruang base camp tempat kami latihan,hampir 1 jam lebih kami masih juga belum nemuin ritme dan harmonisasi aransemen musik yang kompak.Masih berantakan,arah pukulan bedug gak sinkron dengan pukulan rebana,Tumbuk yang gue pukul juga gak jelas bunyinya,masih simpang siur,mati suri,antara redup,nongol,redup,nongol dan akhirnya gak nongol-nongol bunyi tumbuknya,lantaran kedua telapak tangan yang gue pake buat mukul udah pada cenat-cenut.Sedangkan kentungan yang dipukul nanda,bunyinya udah mulai beser,mirip kayak bebek keselek lagi paduan suara.Kalo suara sang vokalisnya lebih parah,malah gak kedengeran sama sekali.Setelah gue perhatiin disekitar,ternyata emang sang vokalis lagi gak ikutan latihan,pantesan ajaa…suaranya gak ada.Usut punya usut,Ternyata sang vokalis udah ada dirumah untuk berbuka puasa.

Ditengah keadaan yang serba gawat darurat,keputus asaan mulai menggelayut,keyakinan mulai runtuh,tapi satu hal yang gak akan terkikis dari kami adalah semangat membara untuk tampil setampil-tampilnya dengan maksimal.Waktu terasa berjalan begitu cepat,kami pun masih acak-acakan bin amburadul,masih banyak kekurangan yang belum sempet kami perbaiki dan sempurnakan.Totally,kami hanya gladi bersih selama 15 menit,but show must go on..!!Walaupun suasana menjelang final kacau balau,tapi gue bareng temen-temen saling mendukung satu sama lainnya.Berbekal semangat dan rasa saling percaya inilah,membuat keyakinan kami mulai tumbuh lagi.Kami pun berangkat ke “Medan Tempur” dengan sunggingan senyum menghiasi wajah seperti gak ada masalah apa-apa,padahal waktu itu kami khawatir luar biasa jika penampilan kami lebih buruk dari penampilan kami di babak penyisihan.Takut jika mengecewakan banyak orang yang udah mendukung perjuangan kami sampe akhirnya masuk final.

Diatas panggung festival
Pemain Rebananya Serius Amaaattt.....
Apalagi yang ini??Kayaknya kentungan siskamling dicomot (hehehe)
Ngantuuukkk pak haji???
Unjuk gigi....Smileeee!!!
Gue dan temen-temen saat latihan di base camp
Semangat dalam kegawat daruratan
Pemukul bedug yang penuh konsentrasi
Tampang gue yang kucel
Sang pemukul kentungan

4 komentar:

  1. Sukseees teruus pokoknya buat kalian ,
    Buat akang evan *asiiiik*
    Cemunguuut eaaa kalo kata raditya dika :D ahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehhh..Eneng,akhirnya koment yang ditunggu2 nongol juga.Semangat juga buat kamu mampir ke blog ku yaa...

      Hapus

 
Support : Membaca Itu Asik | Makin Banyak Tau
Copyright © 2014. Merekam Jejak Hidup Lewat Tulisan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger