Home » » Festival Bukan Sembarang Festival (Part IV)

Festival Bukan Sembarang Festival (Part IV)

Setiba ditempat acara,kami pun langsung mencari tempat yang nyaman untuk berkumpul,diskusi,sekaligus menenangkan pusat saraf yang yang tegang (Kalo kayak gini,sambil dengerin lagunya Bang Rhoma enak nih).Pikiran kami masih kalut karena bayang-bayang suasana latihan di base camp yang lumayan berantakan masih menghantui.

       “Bagaimana jadinya penampilan kami nanti ya” Pikir gue.Aahh…Udahlah,gue mencoba menepis semua keraguan.Yang penting gue dan temen-temen berusaha tampil sebaik-baiknya,TITIK..!!Tetep fokus dan PEDE aja…

      Sambil menunggu pengambilan No Undi peserta,kami menyempatkan diri sejenak untuk latihan dan mengingat-ngingat ritme pukulan masing-masing.Terutama pemukul bedug,Iwan,Achir dan Arif mendapatkan “pelatihan” khususdari Nanda agar kekompakan ritme pukulan tetep terjaga.Sedangkan Hamdan,Oki dan Rifki pada sibuk foto selfi dan mondar mandir gak jelas mau nyari apa.Wahid dan Kholik sepertinya lagi bermesraan di pojokan (Kalo yang ini gak lah ya,masa terong sama terong saling cabe-cabean).Nah…Kalo Dian,gue perhatiin sibuk memperbaiki surbannya,bibirnya bergetar seperti orang lagi dirukiyah,matanya sayu,samar-samar antara lagi konsen penuh atau ngantuk.Kalo gue sendiri??Yaa jelaslah kesibukan gue lebih “berkelas” dibandingin sama temen-temen gue.Sibuk nyari camilan gratisan yang gue “palak” dari temen-temen.Ngitung-ngitung saling bantu lah yaa,bantu buat ngabisin (hihihi).

     Sedangkan Royati malah sibuk tausyiah sambil ngeluarin jurus “mabuk” karena kebanyakan makan plecing.Ngomel-ngomel dengan suaranya yang lantang yang konon bisa mengalahkan hentakan suara dari sound system.Royati kyaknya lagi menikmati profesi barunya sebagai “motivator keliling” spesialis saraf kegencet.Siapa lagi Royati??Bukan…!!Dia bukan bagian dari personil team,bukan juga personilnya Cherrybelle.Royati ini merupakan EMAK dari Kholik,salah satu personil team,yang selalu mendukung dan memberikan pencerahan-pencerahan di tengah “kegelapan” dengan banyolan dan celotehan konyolnya.

            “Oke…Balik lagi ke suasana lomba”.

      Malam itu emang rame pengunjung dari segala penjuru arah mata angin yang ingin mendukung team kesayangan mereka masing-masing.Keriuhan suasana,gemuruh teriakan,gelak tawa dan yel-yel saling bersahutan,yang membuat acara Final Festival Musik Bedug Kontemporer dan Gema Takbir malam itu semakin heboh.

       Oki dan Iwan siap-siap ngambil No Undi.Dan ternyata kami mendapatkan No Undi 4,itu artinya gue dan temen-temen punya kesempatan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kembali pukulan dan aransemen musik hasil latihan yang gak sukses selama di base camp tadi sore.Gak brasa,peserta No Undi 3 hampir selesai tampil.Kami pun bersiap di sebelah panggung,berkumpul dengan membentuk lingkaran kecil,saling merangkul,memanjatkan do’a agar penampilan kami diberikan kelancaran dan kesuksesan diatas panggung nanti.

Tapi Hamdan,Oki dan rifki malah sibuk nyiapin bedak,untuk dipake buat menghasilkan efek asap pada saat memukul hadrah nanti.Gue dan temen-temen lain yang ngeliatin malah jadi ikut-ikutan.Bukan untuk buat efek asap,tapi untuk “melumuri” wajah supaya gak keliatan berminyak (hehehe).

Saling mengingatkan dan memotivasi adalah nuansa “dramatis” yang gue rasain saat detik-detik mendebarkan sebelum kami perform.

“Kita harus tampil semaksimal mungkin,jaga ritme pukulan dan kekompakan,jangan emosi biar tempo pukulan gak berantakan” Gue ngingetin.
“Dan yang lebih penting ingetin tugas pukulan masing-masing,kalo lupa saling lirik supaya iramanya gak jadi kacau” Nanda juga nambahin.

Dian,yang pada malam itu bener-bener menginginkan agar semuanya tampi lepas,gak ada beban dan enjoy juga gak lupa ngingetin :

“Kita tampil diatas panggung nati,bukan untuk pamer dan tampil dengan asal.Bukan untuk mendapatkan pujian dan sanjungan dari suara penonton maupun pendukung.Jangan sombong…!!!Konsentrasikan hati dan pikiran untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW agar mendapatkan syafaatnya,lantunan takbir untuk mengingat Allah.Masalah penampilan kita pasrahkan pada-NYA.Urusan menang atau kalah itu belakangan,yang penting kita udah tampil maksimal.”

Rifki                : *Cengar cengir sok cakep*
Hamdan          : *Sibuk berdzikir*
Oki                  : *Sibuk make up*
Iwan,Achir dan Arif manggut-manggut tanda mengerti.

            Wahid,sebagai personil yang paling senior umurnya langsung memimpin untuk do’a bersama.Kelar do’a,tibalah saatnya gue dan temen-temen naik keatas panggung.Bener aja,sejenak setelah pembawa acara memanggil team kami,sorak sorai pendukung langsung membahana,menyemangati kami.Sambil meneriakkan yel-yel AR-RASYID… AR-RASYID… AR-RASYID…!!!Teriakan dan semangat dari penonton dan pendukung membuat kami terharu,mereka rela dateng jauh-jauh hanya untuk mendukung perjuangan kami diatas panggung.Kami harus bisa menampilkan yang terbaik,harus bisa,jangan sampe ngecewain.

Mana wajah imutnyaa??Thayank...thayank...thayank...!!!
Atur strategi perang dulu sebelum ke medan "Pertunjukan"
Semangat para pendukung
Santai dulu melepas ketegangan

2 komentar:

  1. Huahhahahaa , setiap baca ini pasti disertai ngakak , termasuuk aku looh penggemar berat tim kalian , terutama sama ituuuu tuuuu :p , hhee .sukses yaa buat kalian .semangaaat .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama siapa yaa???Makasi atas dukungannya...jangan lupa juga kritik masukan dan sarannya yaa!! :D

      Hapus

 
Support : Membaca Itu Asik | Makin Banyak Tau
Copyright © 2014. Merekam Jejak Hidup Lewat Tulisan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger