Latest Article Get my latest posts by subscribing this site

Festival Bukan Sembarang Festival (The End)

Cerita Remaja Masjid Ar-Rasyid

Penampilan kami diatas panggung diawali dengan pembacaan sholawat bersama dengan formasi berdiri membentuk setengah lingkaran dengan vokal berada di depan.Setelah itu,barulah improvisasi nada dari Dian masuk,bersahutan dengan iringan sholawat yang masih kami baca bersama.Disinilah Dian mulai memainkan peranannya sebagai lead vokal dengan warna,cengkok,dan ciri khas suara yang dimilikinya.Seketika itu,bulu kuduk gue merinding,sekujur tubuh gemeter,air mata seperti jatuh,suasana menjadi hening,tampak penonton seperti terhipnotis larut dalam pembacaan sholawat.Ditambah suara deburan ombak dan angin malam yang “mengelus” tubuh menambah derai kebahagiaan membuncah saat kami tersadar,bahwa kami masih diberikan kesempatan untuk bersholawat dan bertakbir di malam hari raya Idul Adha.

            Akhirnya keheningan pecah saat musik menghentak,dimulai dari tanda suara bambu yang Nanda pukul,diikuti suara bedug,rebana dari Hamdan,Oki dan Rifki serta sahutan suara tumbuk dari gue.Gebrakan musik yang kami mainkan membuat suasana yang tadinya hening berubah jadi heboh dan makin rame dengan teriakan penonton yang memadati areal Ex. Pelabuhan Buleleng,tempat berlangsungnya festival.Lantunan takbir pun berkumandang dari Dian dilanjutkan dengan suara Back. Vokal dan musik yang mengiringi,membuat penonton semakin bersemangat.Suasana seperti inilah yang gue kangenin.

            Dian mengumandangkan kalimat takbir dengan penuh khidmat.Begitupun juga dengan Wahid dan Kholik.Hamdan,Oki dan Rifki saling bekerja sama untuk memainkan rebana mereka masing-masing agar solid dan demi menghasilkan sahut-sahutan bunyi yang rancak.Gue dan Nanda yang posisinya bersebelahan juga gak kalah semangatnya.Iwan,Achir dan juga Arif gak mau kalah atraktif,semua bermain dengan enjoy tapi penuh fokus dan konsentrasi.

            Kurang lebih 15 menit kami tampil,Lampu merah yang ada di depan panggung menyala,sebagai tanda kami harus menyudahi penampilan.Dengan gebrakan musik penutup yang saling bersahutan antara bedug,rebana,kentungan dan tumbuk kami pun menyudahi penampilan.Teriakan yel-yel dan suara riuh tepuk tangan kembali membahana dari pendukung kami.Ucapan salam dari Dian pun mengakhiri suguhan penampilan kami.Gue dan tmen-temen turun panggung dengan perasaan lega,haru,bangga bercampur bahagia bisa tampil maksimal dan turut serta mengajak penonton untuk ikut bersholawat dan bertakbir bersama.Alhamdulillah…penampilan kami berjalan lancar meskipun ada sedikit kesalahan,menurut gue itu wajar-wajar aja sih dalam suatu lomba atau festival.

     Dengan bermandikan keringat,kami langsung menuju ke sebelah panggung.Sambil menunggu pengumuman juara dari panitia,kami beristirahat serta bercengkerama dengan keluarga dan sanak famili yang ikutan mendukung.Banyak komentar,saran dan kritik tajam dari para pendukung yang menilai penampilan kami diatas panggung.Itu semua kami jadikan sebagai evaluasi demi penampilan yang lebih baik lagi di masa mendatang.

            Setelah cukup lama menunggu,tiba saatnya panitia mengumumkan team yang berhasil mendapatkan juara.Kami semua langsung berduyun-duyun menuju depan panggung untuk mendengarkan sekaligus menyaksikan moment yang bikin jantung dag…dig…dug…serr…
Penasaran,bercampur tegang berlapis hati yang gundah gulana.

            “Kira-kira siapakah yang akan keluar sebagai pemenang dan berhak menggondol piala bergilirnya” Begitulah kira-kira pikiran semua peserta dan penonton.

Tik…Tok…Tik…Tok…Tik…Tok…(Suara jarum jam seakan terdengar lebih keras dari biasanya)

            Saat yang ditunggu tiba,salah satu panitia naik ke atas panggung untuk nari balet.BUKAN..!!Dialah yang akan mengumumkan siapakah para juaranya.Gue dan temen-temen udah pasang tampang serius.Panitia mulai mengumumkan para juara,dimulai dari juara harapan 3, 2 dan harapan 1.Sayangnya nama team kami gak nongol di juara harapan (Loohh…Kok sayangnya??Harusnya seneng dan bersyukur donk yaa!!hehehe).Berarti team kami punya kesempatan untuk meraih juara 3, 2 atau juara 1.

“Juara ke-3 diraih oleh…(Jreng…jeng…jeng…) Panitia mulai membacakan secara perlahan”

Horeee…Yeyeyeye…Suara pendukung sebelah yang histeris.Hufffttss…Kali ini team gue juga belum disebutin.

“Seandainya juara ke-2 ini bukan juga team gue yang disebutin,berarti team gue yang berhak menyandang status juara dan berhak menggondol piala bergilirnya.”

Festival Bukan Sembarang Festival (Part IV)

Setiba ditempat acara,kami pun langsung mencari tempat yang nyaman untuk berkumpul,diskusi,sekaligus menenangkan pusat saraf yang yang tegang (Kalo kayak gini,sambil dengerin lagunya Bang Rhoma enak nih).Pikiran kami masih kalut karena bayang-bayang suasana latihan di base camp yang lumayan berantakan masih menghantui.

       “Bagaimana jadinya penampilan kami nanti ya” Pikir gue.Aahh…Udahlah,gue mencoba menepis semua keraguan.Yang penting gue dan temen-temen berusaha tampil sebaik-baiknya,TITIK..!!Tetep fokus dan PEDE aja…

      Sambil menunggu pengambilan No Undi peserta,kami menyempatkan diri sejenak untuk latihan dan mengingat-ngingat ritme pukulan masing-masing.Terutama pemukul bedug,Iwan,Achir dan Arif mendapatkan “pelatihan” khususdari Nanda agar kekompakan ritme pukulan tetep terjaga.Sedangkan Hamdan,Oki dan Rifki pada sibuk foto selfi dan mondar mandir gak jelas mau nyari apa.Wahid dan Kholik sepertinya lagi bermesraan di pojokan (Kalo yang ini gak lah ya,masa terong sama terong saling cabe-cabean).Nah…Kalo Dian,gue perhatiin sibuk memperbaiki surbannya,bibirnya bergetar seperti orang lagi dirukiyah,matanya sayu,samar-samar antara lagi konsen penuh atau ngantuk.Kalo gue sendiri??Yaa jelaslah kesibukan gue lebih “berkelas” dibandingin sama temen-temen gue.Sibuk nyari camilan gratisan yang gue “palak” dari temen-temen.Ngitung-ngitung saling bantu lah yaa,bantu buat ngabisin (hihihi).

     Sedangkan Royati malah sibuk tausyiah sambil ngeluarin jurus “mabuk” karena kebanyakan makan plecing.Ngomel-ngomel dengan suaranya yang lantang yang konon bisa mengalahkan hentakan suara dari sound system.Royati kyaknya lagi menikmati profesi barunya sebagai “motivator keliling” spesialis saraf kegencet.Siapa lagi Royati??Bukan…!!Dia bukan bagian dari personil team,bukan juga personilnya Cherrybelle.Royati ini merupakan EMAK dari Kholik,salah satu personil team,yang selalu mendukung dan memberikan pencerahan-pencerahan di tengah “kegelapan” dengan banyolan dan celotehan konyolnya.

            “Oke…Balik lagi ke suasana lomba”.

      Malam itu emang rame pengunjung dari segala penjuru arah mata angin yang ingin mendukung team kesayangan mereka masing-masing.Keriuhan suasana,gemuruh teriakan,gelak tawa dan yel-yel saling bersahutan,yang membuat acara Final Festival Musik Bedug Kontemporer dan Gema Takbir malam itu semakin heboh.

       Oki dan Iwan siap-siap ngambil No Undi.Dan ternyata kami mendapatkan No Undi 4,itu artinya gue dan temen-temen punya kesempatan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kembali pukulan dan aransemen musik hasil latihan yang gak sukses selama di base camp tadi sore.Gak brasa,peserta No Undi 3 hampir selesai tampil.Kami pun bersiap di sebelah panggung,berkumpul dengan membentuk lingkaran kecil,saling merangkul,memanjatkan do’a agar penampilan kami diberikan kelancaran dan kesuksesan diatas panggung nanti.

 
Support : Membaca Itu Asik | Makin Banyak Tau
Copyright © 2014. Merekam Jejak Hidup Lewat Tulisan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger